Shinta Purnama Sari- Akhir namun belum berakhir. Di pemula pagi ini mulai kurasakan keindahan, kesejukan, dan kelembutan sinarnya yang mulai menghangatakan raga dari dinginnya rayuan angin semalam, Di pemula pagi ini seolah ia sedang melukis langit pagi dengan warna-warni kelembutan.
Kembali ku merindukan senja untuk hadir disetiap penghujung harinya. Senja yang menyisakan kerinduan, Tetapi kulihat ia menggantikannya dengan langit malam setelah senja pergi meninggalkan.Ia memberikan langit hitam dengan kecantikan cahaya bintang yang bertaburan, senja memperlihatkan cekungan sabit seolah selalu berada dalam pelukan. Sungguh merindukan.
Berjalan dan selalu menuju puncak tertinggi dimana aku dapat melihat senja tanpa ada yang menutupi. Lihatlah senja, aku dapat menyaksikan keindahan warna-warnimu tanpa halangan bangunan sekalipun. Aku merasakan kelembutan sinarnya serentak dalam syahdunya rintihan do'a yang indah saat ku bersujud di sana. Duhai senja tetaplah menjadi penghias, disetiap penghujung harinya bercahaya. Duhai gemerlap sabit, tetaplah menjadi penerang dalam cekunganmu bersama bintang setelah senja menyapa.
Tidak Ada Hasil yang Mengkhianati Usaha, Karena Ketulusan Menyaksikan Kebahagiaan
19 Juli 2015
Rintihan Syahdu dalam Kerinduan Senja #Season2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar